Awalnya, kulit kayu lantung hanya digunakan sebagai ikat kepala oleh masyarakat untuk mengikat hasil alam yang dibawa pulang dari hutan.
Kondisi itu kemudian mendorong masyarakat untuk mencari alternatif lain sebagai pengganti kain drill dan tekstil yang sulit diperoleh.
Meskipun memiliki biodiversitas yang luar biasa, Indonesia juga menghadapi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
Pulau Budelli juga kaya akan flora dan fauna yang menjadikannya rumah bagi berbagai spesies unik. Ekosistem perairan sekitar pulau ini menjadi tempat hidup bagi terumbu karang, ikan-ikan tropis, dan makhluk laut lainnya.
“Kami merasakan langsung dampak perubahan iklim, seperti kekeringan yang menyebabkan petani kesulitan mengolah lahan. Oleh karena itu, penanaman pohon ini diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung produktivitas ekonomi masyarakat,” ujar Alexon Lumba.
dukungan uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasi antar pihak serta menentukan nilai insentif berdasarkan faktor seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi yang dilakukan.
Untuk investasi dan inovasi, Kabupaten Bone Bolango belum memiliki banyak komoditas yang diproduksi secara klik disini cukup besar. Potensi aren sedang dikembangkan menjadi nira cair dan gula-gula soba, yang masih diuji coba kualitasnya dan kemasannya dengan pendampingan oleh JAPESDA.
Meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan dan mengambil tindakan adalah tanggung jawab bersama kita. Pendidikan tentang konservasi dan perubahan perilaku dapat memiliki dampak besar dalam melindungi lingkungan.
lebih banyak masyarakat dan petani yang terlibat dalam inisiatif ini, serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya.”
Kain ini dibuat dengan proses memukul kulit kayu basah dan bergetah secara terus menerus hingga lebar dan rata menggunakan alat bernama Perikai (Pemukul dari tanduk kerbau).
Padi huma menjadi simbol ketahanan pangan berkelanjutan yang menjaga keseimbangan alam, sejalan dengan upaya Arista Montana dalam konservasi alam.
Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Kegiatan itu dilakukan untuk menghasilkan corak eksotik dan meningkatkan harga jual kain tradisional.
Nurain Lapolo, Direktur JAPESDA Gorontalo menyatakan bahwa dalam plan pendampingan mereka mengajak masyarakat untuk mempertahankan wilayah sumber mata air, agar bisa diwariskan bagi generasi berikutnya, tanpa merusak kawasan konservasi.
Mengutip publikasi resmi kemendikbud, pengembangan produksi Kain Lantung pertama kali dilakukan sekitar tahun 1943 selama masa krisis ekonomi di bawah penjajahan Jepang.